Membuang sampah ke tempat yang seharusnya menjadi kebiasaan baik yang harus diterapkan sejak dini. Kini membuang sampah saja tidak cukup, tetapi Anda perlu mengajak si kecil belajar mengelola sampah organik dan anorganik lebih tepat. Ketahui jenis sampah organik dan anorganik, lalu pilah sampah tersebut sebelum dibuang ke tempat akhir atau melakukan daur ulang yang bermanfaat. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat wajib Anda mulai dari lingkungan keluarga sendiri.
5 Cara Mengelola Sampah Organik dan Anorganik Lebih Bijak
Pengelolaan sampah bisa dimulai dari lingkungan rumah Anda sendiri untuk menciptakan lingkungan sekitar yang lebih bersih dan sehat. Berikut beberapa cara mengelola jenis sampah organik dan anorganik yang lebih bijak untuk tujuan lingkungan sehat yaitu :
1. Memisahkan tempat sampah organik dan anorganik
Selalu miliki dua tempat sampah untuk organik dan anorganik di rumah yang bisa Anda kelola dengan benar. Ajak si kecil memilah sampah organik yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan pilah sampah anorganik yang bisa memiliki nilai ekonomi, misalnya besi, tembaga, bekas botol plastik, kardus, dan lain-lain.
2. Belajar membuat pupuk kompos bersama
Tidak hanya memilah saja, ajak anak berani kotor dengan belajar membuat pupuk kompos bersama. Pupuk kompos bisa didapatkan dari daun-daunan atau sisa sayuran rumah tangga yang diolah menjadi produk tepat guna untuk pupuk tanaman di sekitar Anda. Belajar bersama dengan metode pengajaran yang lebih seru akan membuat anak lebih semangat, bukan?
3. Berikan sisa minyak jelantah ke tempat pengolahan minyak
Sisa minyak jelantah yang tidak berguna bisa Anda manfaatkan agar tidak mencemari tempat pembuangan dan saluran air ke tempah pengolahan minyak sisa. Anda bisa mencari tempat pengelolaan minyak jelantah terdekat untuk melakukan pengelolaan yang lebih optimal. Nantinya minyak bisa diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti bahan biodiesel dan lain-lain. Dijamin lingkungan rumah Anda menjadi lebih bersih dari berbagai permasalahan sampah sisa rumah tangga.
4. Pengelolaan sampah berbahaya
Jangan lupa untuk mengajak si kecil belajar memilah sampah anorganik yang masuk kategori sampah berbahaya, misalnya sampah elektronik yang sudah rusak dan tidak terpakai lagi. Pengelolaan sampah elektronik ini bisa Anda jual kembali ke bank sampah terdekat yang bisa memberikan dampak ekonomi sekaligus menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, ya! Hal ini juga berlaku untuk sampah yang masuk kategori berbahaya lainnya.
5. Budayakan kebiasaan memakai dan membuang sampah plastik sembarangan
Lingkungan bumi semakin tercemar karena pemakaian sampah plastik yang terlalu banyak dari pemakaian kantung plastik, botol plastik, wadah makanan styrofoam, dan lain-lain. Anda wajib mengajari anak belajar melindungi bumi dengan menghindari kebiasaan memakai dan membuang sampah plastik bekas pakai sembarangan tersebut.
Mulai saja dengan kebiasaan hidup sederhana yang bermanfaat seperti memakai tas kanvas yang bisa dipakai berkali-kali untuk belanja, memakai wadah makan dan botol minuman yang terbuat dari bahan yang lebih ramah lingkungan dan sebagainya. Kebiasaan baik yang bisa membuat lingkungan lebih bersih bisa menjadi budaya sehat mulai sekarang.
Yuk, mulai atur dan kelola jenis sampah organik dan anorganik di rumah Anda lebih optimal mulai dini! Ajak anak-anak untuk ikut berpartisipasi menjaga lingkungan dengan pengelolaan sampah yang benar. Sampah anorganik yang bisa didaur ulang menjadi benda tepat guna seperti kerajinan tangan, kenapa tidak? Anda bisa mengajari anak tentang menjaga lingkungan lebih bersih sekaligus meningkatkan kreativitas si kecil lebih baik lagi.